Semakin tingginya penerapan sensor di dunia Internet membuat para
peretas(hacker) berniat menempatkan sebuah satelit sendiri di orbit luar
angkasa.
Rencana ini menjadi salah satu agenda pembicaraan dalam kongres tahunan
parahacker, Chaos Communication, yang berlangsung di Berlin, Jerman,
pada akhir tahun lalu.
Kongres ini diselenggarakan Chaos Computer Club, sebuah kelompok peretas
Jerman yang berpengaruh tidak saja bagi mereka yang tertarik dengan
keamanan komputer, tapi juga bagi yang ingin sekadar bermain-main dengan
perangkat keras dan perangkat lunak.
Proyek satelit yang diorganisasikan oleh Hackerspace Global Grid ini
juga akan diikuti oleh program komputasi grid di stasiun bawah tanah
untuk melacak dan berkomunikasi dengan satelit yang akan dipasang
tersebut.
Bahkan yang lebih ambisius lagi, dalam jangka panjang mereka berencana menempatkan astronot amatir di bulan.
Proyek ini pertama kali dilontarkan oleh seorang peretas, Nick Farr,
pada Agustus lalu. Dia mengatakan program satelit ini penting untuk
segera direalisasikan seiring dengan makin meningkatnya pemberlakuan
sensor di Internet.
"Tujuan pertamanya adalah tidak ada lagi sensor, dan selanjutnya
menempatkan Internet di luar kontrol entitas terestrial," kata Farr
seperti dilansir PC World,Senin, 2 Januari 2012.
Farr mencontohkan proposal undang-undang penghentian pembajakan
online(Stop Online Piracy Act Sopa) di Amerika. Dia menilai rancangan
undang-undang ini merupakan ancaman bagi kebebasan online. Jika
disetujui, regulasi ini memungkinkan sebuah situs diblokir dengan alasan
hak cipta.
Armin Bauer, 26 tahun, yang bekerja pada Hackerspace Global Grid,
mengakui proyek ini terbilang ambisius, apalagi mengingat program ini
masih terkendala masalah pendanaan.
"Ini memang terdengar sangat ambisius. Jadi kami mencoba memulai dari hal yang lebih kecil dahulu," kata Bauer.
Bauer bersama dengan sejumlah rekannya akan fokus pada aspek pembangunan
infrastruktur komunikasi di darat. Mereka akan membangun jaringan
berbiaya rendah yang dapat dibeli atau dibangun secara individu.
Bekerja dalam jaringan global, stasiun-stasiun ini nantinya akan mampu
menentukan letak satelit pada waktu tertentu, dan pada saat yang sama
mampu mengirimkan data dari satelit ke Bumi dengan lebih mudah dan
cepat.
Bauer mengatakan tim akan memiliki tiga prototipe stasiun darat pada
paruh pertama 2012, dan berharap sudah ada model yang siap bekerja pada
kongres Chaos Communication pada Desember 2012 nanti.
Rencananya perangkat ini akan dijual secara nirlaba. "Kami akan
menjualnya 100 euro (sekitar Rp 1,1 juta) per stasiun tanah. Ini jumlah
yang disebutkan beberapa orang yang bersedia membeli," kata Bauer.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g:
:h: :i: :j: :k: :l: :m: :n: :o: :p:
Post a Comment